Pemerintah pusat segera memulai
pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di kawasan taman nasional
yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
VIDEO MEMPAN di Bwi = https://www.youtube.com/watch?v=1W1h_mBF3fs
Setelah kunjungan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada akhir Maret lalu, tim lintas
kementerian telah menggelar rapat koordinasi untuk memulai pembangunan
infrastruktur penunjang pariwisata di Taman Nasional Alas Purwo, Taman
Wisata Alam Gunung Ijen, dan Taman Nasional Meru Betiri.
”Alhamdulillah, Jumat lalu (1/4), dipimpin langsung oleh Bu Menteri LHK, digelar rapat untuk menyusun peta jalan atau road map pembangunan
infrastruktur penunjang pariwisata di kawasan yang menjadi wilayah
pemerintah pusat di Banyuwangi, khususnya di taman nasional,” ujar
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Rapat tersebut, sambung Anas, dihadiri
jajaran Kementerian LHK termasuk pengelola taman nasional, Kementerian
Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
”Ibu Menteri LHK memanggil kami karena
ingin segera merealisasikan pengembangan infrastruktur taman nasional
yang ada di kawasan Banyuwangi. Kebetulan, beliau sudah ke Banyuwangi
dan melihat potensi besar dari sisi wisatanya dengan tetap memperhatikan
aspek konservasi. Jadi dalam pandangan beliau, konservasi alam juga
harus memperhatikan aspek ekonomi warga sekitar. Potensi taman nasional
untuk pariwisata besar, sehingga perlu dikembangkan infrastruktur
penunjangnya,” kata Anas.
Anas menambahkan, segitiga andalan
pariwisata Banyuwangi berada di kawasan tersebut, yaitu Gunung Ijen,
Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade. Pengembangan infrastruktur itu
harus tetap mengakomodasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
”Misalnya, dari desa terakhir sebelum
masuk taman nasional, wisatawan berhenti. Semua mobil diparkir di
lapangan. Lalu menuju ke dalam taman nasional untuk melihat flora-fauna
dan keindahan alam dengan mengendarai kendaraan tradisional seperti
delman atau kereta kecil sepertiodong-odong di kampung-kampung,” ujar Anas.
Kepala Badan Perencanaan Pembangun
Daerah (Bappeda) Banyuwangi Agus Siswanto menambahkan, peta jalan
pembangunan infrastruktur pariwisata itu akan dibagi menjadi dua, yaitu
pembangunan jangka pendek dan jangka panjang.
“Pembangunan jangka pendek yang
sifatnya bisa segera dilaksanakan pada tahun ini. Mulai dari akses air
bersih dan toilet di Gunung Ijen. Sedangkan untuk pembangunan jalan dan
infrastruktur penunjang lainnya masuk skema jangka panjang yang
dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,”
ujar Agus.
Pada pekan ini, imbuh Agus, Pemkab
Banyuwangi bersama Kementerian LHK, Kemenpar, dan Kementrian PU-Pera
bertemu lagi untuk mengidentifikasi sekaligus menentukan pembangunan
infrastruktur yang akan digarap.
Dengan pembangunan infrastruktur
penunjang pariwisata itu, sambung Agus, potensi wisata bisa lebih
tergarap. ”Seperti kurangnya toilet di Gunung Ijen bisa segera
tertangani,” ujarnya. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar