Senin, 30 Mei 2016

Menkominfo Luncurkan "Smart Kampung" Banyuwangi

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dijadwalkan akan meluncurkan program "Smart Kampung" di Kabupaten Banyuwangi, Selasa (31/5/2016).

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi Juang Pribadi mengatakan, Menkominfo Rudiantara dijadwalkan tiba di Bandara Blimbingsari Banyuwangi Selasa siang, dan langsungakan menuju lokasi launching program Smart Kampung di Lapangan Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
"Secara simbolis, Menteri Rudi akan merilis program Smart Kampung yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi," ujar Juang.
"Smart Kampung" sendiri adalah program yang digagas Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas layanan publik di desa-desa. Program ini mendesain desa sebagai pusat kreativitas warga yang menggabungkan antara kegiatan ekonomi produktif, ekonomi kreatif, dan instrumen teknologi informasi.
"Desa yang telah memenuhi kriteria "Smart Kampung" juga telah ditunjang oleh pelayanan berbasis teknologi informasi. Jadi tidak perlu diurus ke kota. Untuk tahap awal, kami luncurkan 41 desa/kelurahan "Smart Kampung". Tahun depan kami targetkan semua desa sudah memenuhi kriteria ini. Bagi Banyuwangi, Smart Kampung penting warga yang tinggal di desa-desa akan sangat dimudahkan," imbuh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Juang menambahkan, seusai meluncurkan program tersebut, Rudiantara akan meninjau salah satu desa sebagai pilot project program, yakni Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Rudiantara akan melihat langsung dari dekat program Smart Kampung yang telah dilakukan di desa tersebut, sekaligus juga akan berdialog dengan warga desa setempat.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Suyanto Waspotondo mengatakan program Smart Kampung adalah program untuk menuju peningkatan peran pemerintah desa yang lebih besar. Pemerintah desa akan dioptimalkan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengelola sumber daya desanya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.
"Program ini kami gagas salah satunya untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke level desa. Saat ini baru ada 23 desa dan 18 kelurahan yang menjadi pilot project Smart Kampung. Namun bertahap, seluruh desa dan kelurahan di Banyuwangi akan bertransformasi menjadi Smart Kampung," ujar Yayan sapaan akrabnya.
Selain memberi kemudahan dalam pelayanan publik, Smart Kampung juga menjadi pusat pengembangan potensi yang dimiliki oleh tiap desa. Mulai budaya, kesenian, pertanian, ekonomi kreatif, pariwisata, pendidikan hingga kesehatan bagi warga desa.
Di Smart Kampung,  balai desa juga dikembangkan sebagai pusat aktivitas warga. Balai desa akan menjadi ruang publik yang bisa dimanfaatkan warga untuk melakukan beragam kegiatan, mulai dari les kesenian, posyandu, hingga temu warga.

"Balai desa akan dibuat senyaman mungkin untuk memberikan fasilitas terbaik bagi warga. Di setiap desa cerdas, balai desa wajib dilengkapi wifi gratis untuk bisa dipergunakan warganya. Anak-anak yang pulang sekolah bisa les kesenian atau kursus bahasa di sini, mengerjakan PR pun di balai desa karena ada internetnya. Perpustakaan juga kami wajibkan hadir di balai desa. Harapan kami, balai desa  bisa berfungsi pula sebagai rumah kreatif warga” pungkas Yayan. (humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar