Selasa, 05 April 2016

Pemerintah Bangun Infrastruktur Pariwisata Kawasan Taman Nasional di Banyuwangi

Pemerintah pusat segera memulai pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di kawasan taman nasional yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
VIDEO MEMPAN di Bwi = https://www.youtube.com/watch?v=1W1h_mBF3fs
Setelah kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada akhir Maret lalu, tim lintas kementerian telah menggelar rapat koordinasi untuk memulai pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di Taman Nasional Alas Purwo, Taman Wisata Alam Gunung Ijen, dan Taman Nasional Meru Betiri.
Alhamdulillah, Jumat‎ lalu (1/4), dipimpin langsung oleh Bu Menteri LHK, digelar rapat untuk menyusun peta jalan atau road map pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di kawasan yang menjadi wilayah pemerintah pusat di Banyuwangi, khususnya di taman nasional,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Rapat tersebut, sambung Anas, dihadiri jajaran Kementerian LHK termasuk pengelola taman nasional, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
”Ibu Menteri LHK memanggil kami karena ingin segera merealisasikan pengembangan infrastruktur taman nasional yang ada di kawasan Banyuwangi. Kebetulan, beliau sudah ke Banyuwangi dan melihat potensi besar dari sisi wisatanya dengan tetap memperhatikan aspek konservasi. Jadi dalam pandangan beliau, konservasi alam juga harus memperhatikan aspek ekonomi warga sekitar. Potensi taman nasional untuk pariwisata besar, sehingga perlu dikembangkan infrastruktur penunjangnya,” kata Anas.
Anas menambahkan, segitiga andalan pariwisata Banyuwangi berada di kawasan tersebut, yaitu Gunung Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade. Pengembangan infrastruktur itu harus tetap mengakomodasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
”Misalnya, dari desa terakhir sebelum masuk taman nasional, wisatawan berhenti. Semua mobil diparkir di lapangan. Lalu menuju ke dalam taman nasional untuk melihat flora-fauna dan keindahan alam dengan mengendarai kendaraan tradisional seperti delman atau kereta kecil sepertiodong-odong di kampung-kampung,” ujar Anas.
Kepala Badan Perencanaan Pembangun Daerah (Bappeda) Banyuwangi Agus Siswanto menambahkan, peta jalan pembangunan infrastruktur pariwisata itu akan dibagi menjadi dua, yaitu pembangunan jangka pendek dan jangka panjang.
“Pembangunan jangka pendek yang sifatnya bisa segera dilaksanakan pada tahun ini. Mulai dari akses air bersih dan toilet di Gunung Ijen. Sedangkan untuk pembangunan jalan dan infrastruktur penunjang lainnya masuk skema jangka panjang yang dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ujar Agus.
Pada pekan ini, imbuh Agus, Pemkab Banyuwangi bersama Kementerian LHK, Kemenpar, dan Kementrian PU-Pera bertemu lagi untuk mengidentifikasi sekaligus menentukan pembangunan infrastruktur yang akan digarap. 
Dengan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata itu, sambung Agus, potensi wisata bisa lebih tergarap. ”Seperti kurangnya toilet di Gunung Ijen bisa segera tertangani,” ujarnya. (Humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar