Senin, 21 Maret 2016

Dana Desa Banyuwangi Alokasikan Belanja Bandwidth

Meningkatkan kapasitas desa, Pemkab Banyuwangi memanfaatkan dana desa untuk belanja bandwidth. Tidak hanya digunakan untuk belanja infrastruktur fisik saja, tiap desa akan mengalokasikan belanja infrastruktur IT tersebut untuk kemudahan akses internet.
"Biar anggaran desa tidak hanya untuk bangun infrastruktur fisik saja, seperti plengsengan dan jalan. Namun akses internet ini juga penting untuk mempermudah warga. Internet ibarat jembatan yang menghubungkan kita dengan dunia global," kata Anas saat meninjau balai Desa Kampung Anyar, Glagah Banyuwangi Senin (21/3).
Pada 2015, Kabupaten Banyuwangi menerima anggaran program dana desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebesar Rp 59,8 miliar untuk 189 desa.
Dikatakan Bupati Anas, belanja pita lebar ini juga untuk menyokong program Smart Kampung. Program itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat yang tinggal di desa agar akrab dengan teknologi informasi. Lewat program ini, diharapkan infrastruktur IT yang dibangun akan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
"Warga yang akan surat kependudukan tidak perlu jauh-jauh ke kota. Contohnya bila selama ini mengurus Surat Keterangan Miskin untuk pengurusan BPJS harus datang ke kantor pemda, maka dengan program ini warga cukup mengurusnya dari desa  karena online," kata Bupati Anas.
Ditambahkan dia, untuk mendukung program ini balai desa pun akan dijadikan pusat aktivitas warga. balai desa sebagai pusat pembelajaran dan kebudayaan desa tersebut.
"Anak-anak yang pulang sekolah bisa les kesenian atau kursus bahasa di sini, mengerjakan PR pun di balai desa karena ada internetnya. Harapan kami, balai desa  bisa berfungsi pula sebagai rumah kreatif warga," ujar Anas.
Selain meninjau Desa Kampung Anyar, Anas juga berkunjung ke Kantor Desa Tamansari yang menjadi pilot project smart kampung Kecamatan Licin. Anas ingin melihat kesiapan perangkat IT dan infrastruktur untuk menunjang peningkatan pelayanan publik dan peningkatan SDM masyarakat.
"Sebelum resmi jalan, software (perangkat lunak) dan hardware (perangkat keras) penunjang smart kampung harus kita tuntaskan. Kami ingin agar melalui jaringan teknologi informasi, warga desa bisa mempromosikan potensi wilayahnya," pungkas Anas. (humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar