Selasa, 29 Maret 2016

Menteri LHK Siapkan Pembangunan Infrastruktur Menuju TN Alas Purwo

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengunjungi Banyuwangi, Minggu (27/3). Kunjungan kerja ini bertujuan meninjau Taman Nasional (TN) Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, menyusuli ditetapkannya kawasan tersebut sebagai Cagar Biosfer dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO).

VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=boBSr88tXH0
Setiba di Banyuwangi, Menteri Siti Nurbaya langsung menuju TN Alas Purwo. Dalam perjalanan yang hampir dua jam tersebut, Siti Nurbaya terpesona dengan beragam potensi keindahan alam yang terdapat di Alas Purwo.
Destinasi pertama yang dituju adalah Sadengan. Sadengan adalah padang savana tempat habitat banteng, rusa dan beberapa hewan liar lainnya. Saat berada di Sadengan, Siti yang kagum keindahan padang savana ini langsung berjanji akan mengembangkan kawasan ini.
Siti Nurbaya pun akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pariwisata untuk memaksimalkan potensi Alas Purwo. Bentuk kordinasi tersebut adalah dengan menyiapkan pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata. “Kita akan segera berkoordinasi dengan kementerian PU dan kementerian pariwisata untuk pembangunan infrastruktur jalan, spring water dan pengembangan wisatanya,” papar Siti Nurbaya.
Cagar Biosfer Blambangan meliputi kawasan seluas 678.947,36 Ha yang terbagi ke dalam 3 zona yaitu area inti seluas 127.855,62 Ha yang meliputi 4 kawasan konservasi terdiri atas 3 Taman Nasional (TN Alas Purwo, TN Baluran, dan TN Meru Betiri) dan satu Cagar Alam Kawah Ijen;  zona penyangga seluas 230.277,4 Ha; dan area transisi (320.814.34 Ha).
Penetapan ini dilakukan pada sidang International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO ke28 di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret 2016 lalu. Lebih lanjut, Siti menjelaskan, bahwa pola pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata akan tetap memperhatikan aturan yang berkaitan dengan wilayah konservasi. “Agenda konservasi kan tidak hanya pelestarian lingkungan, tapi peningkatan ekonomi dan pariwisata perlu untuk dikembangkan,” ungkap Siti. “Aturan-aturan tentang konservasi jelas kita perhatikan. Pengembangannya tetap berkelanjutan,” imbuhnya.
Rencana pengembangan TN Alas Purwo, menurut Siti, merupakan rencana kedua setelah sebelumnya di pengembangan potensi ekonomi dan pariwisata di TN Ujung Kulon. “Tujuh bulan yang lalu, kita mulai mengembangkan (ekonomi dan wisata) di Ujung Kulon. Sekarang kita menjajaki di Alas Purwo ini,” aku Siti.
Tak banyak taman nasional mendapat perhatian untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata seperti di TN Alas Purwo. Dari sekitar 51 taman nasional di seluruh Indonesia, hanya dua taman nasional yang baru akan dikembangkan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup tersebut. “Ada 51 taman nasional di seluruh Indonesia. Namun karena keterbatasan dana, tak bisa semua dibangun,” ungkap Siti.
Sebagaimana diketahui, Alas Purwo menyimpan potensi keindahan alam dan budaya yang luar biasa. Selain padang savana Sadengan dengan keanekaragaman fauna langkanya, Alas Purwo juga menyimpan keindahan pantai yang luar biasa. Salah satunya adalah pantai Plengkung yang menjadi surga para peselancar dunia. Keberadaan Pura Alas Purwo dan gua di kawasan Alas Purwo juga menjadi daya tarik kunjungan wisata spiritual.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut positif rencana menteri Siti Nurbaya untuk membangun infrastruktur di TN Alas Purwo. “Selama ini banyak wisatawan yang komplain dengan kondisi jalan yang rusak menuju Pantai Pelengkung dan Alas Purwo ini. Tapi kewenangan izin untuk membangun berada di kementerian kehutanan. Jadi, kita senang dengan rencana bu menteri (siti nurbaya) yang akan membangun infrastruktur disini,” ungkap Anas.
Banyuwangi sendiri sedang getol-getolnya untuk membangun ecotourism, wisata alam berbasis ekologi. Pantai Pelengkung yang berada di kawasan TN Alas Purwo ini merupakan bagian dari triangle diamond pariwisata andalan Banyuwangi selain Kawah Ijen dan Sukomade. Sebelum meninggalkan Alas Purwo, Siti Nurbaya menyempatkan diri untuk melakukan pelepasan tukik di Pantai Pancur yang juga berada di kawasan TN Alas Purwo. (humas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar