10 anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI,
mengunjungi Banyuwangi. Kedatangan anggota DPR dari sejumlah fraksi ini,
Senin (29/2) ini untuk menjalin aspirasi daerah sekaligus ingin melihat
langsung sejumlah progress pembangunan yang dilakukan kabupaten
berjuluk The Sunrise of Java ini.
Mengapa pilih Banyuwangi? Banyuwangi di mata para wakil rakyat ini,
adalah daerah yang mampu menunjukkan kinerja dan prestasinya.
"Banyuwangi bukan capital city (ibu kota provinsi-red), namun
perkembangannya sangat cepat. Ini yang menginspirasi kami datang ke
sini,” ungkap Nurhayati Ali Asegaf, ketua rombongan DPR RI, di Aula
Rempeg, Kantor Pemkab Banyuwangi.
BKSAP adalah Badan Kerja Sama Antar-Parlemen, yang dibentuk oleh DPR
dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap yang anggotanya
terdiri dari tiap-tiap fraksi di parlemen. Selain Nurhayati, sejumlah
politiai yang turut hadir adalah Rofi Munawar (PKS), Sarwo Budi W
(PDIP), Saleh Wiyono (Gerindra), Heri Gunawan (Gerindra), M Syarifudin
(PAN), Siti Masrifah (PKB), Kartika Yudhisti (PPP), Hamdhani (Nasdem)
dan M Arief Suditomo (Hanura).
Dikatakan Nurhayati, Banyuwangi telah membuat inovasi di berbagai
bidang peningkatan kesejahteraan warga. Mulai dari bidang pendidikan,
kesehatan, layanan publik, tata kelola pemerintahan, tata ruang, hingga
insfrastruktur.
"Bahkan program program lainnya sangat inspiratif. Sebuy saja Sedekah
Oksigen, Jeding Rijig hingga pengembangan pariwisata yang melibatkan
langsung masyarakat. Ini sangat baik untuk ditularkan ke daerah lain.
Bisa jadi contoh bagi yang lain,” ujarnya.
Bahkan, kata politisi Demokrat ini, pembangunan yang dilakukan
Banyuwangi ini bisa menjadi contoh model pembangunan yang bottom up,
membangun dr bawah.
“Saya melihat semua progres pembangunan di Banyuwangi ini juga
dilaksanakan secara transparasi, akuntabel. Kami yakin pula ini yang
membuat pembangunan di sini mendapat dukungan dan kepercayaan dari
masyarakat,” ujarnya.
Para anggota DPR RI sempat mengunjungi lounge pelayanan publik yang
berada di kantor Pemkab Banyuwangi. Lounge ini merupakan ruang tunggu
pelayanan publik yang eksklusif dan nyaman. Di sini semua pengunjung
bisa mengakses berbagai data di semua SKPD di lingkungan Pemkab
Banyuwangi. Di dalam ruang lounge tersebut disediakan empat layar
komputer besar yang tersambung dengan internet. Di dalamnya terdapat
berbagai data seputar kinerja SKPD maupun laporan APBD daerah yang bisa
diakses dengan mudah. Di situ juga terpasang kamera CCTV yang memantau
sejumlah aktivitas di kantor pelayanan publik di seluruh Banyuwangi.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, menyampaikan
sejumlah capaian kinerja pemerintahannya. Di antaranya, penurunan angka
keimiskinan Banyuwangi, yang pada 2010 mencapai 40 persen, dan dalam
kurun lima tahun menyusut menjadi 9,3 persen.
Selain itu pendapatan perkapita penduduk Banyuwangi dari Rp 14,7 juta
per orang per tahun, akhirnya menyalip kota-kota besar di Jawa Timur.
Akhir 2015 in come perkapita Banyuwangi meningkat jadi Rp 33,7 juta.
“Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dalam lima tahun
tahun terakhir tercatat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Jawa
Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, rata-rata
pertumbuhan Banyuwangi 2010-2014 sebesar 6,59 persen. Ini semua tak
lepas dari upaya pemerintah daerah yang terus memproteksi pedagang lokal
dan melarang pasar moderen seperti alfamart dan indomart ada di
Banyuwangi. Sehingga usaha para pedaganh kecil ini masih hidup, tidak
terberangus ritel besar ,” ujar Bupati Anas saat menerima rombongan ini.
Selain itu, lanjut Bupati Anas, tentunya juga infrastruktur, mulai
jalan, rumah sakit, air hingga insfrakstruktur bandara yang telah di
bangun pemerintah daerah sebagai inovasi pelayanan publik. Tak
ketinggalan membangun pariwisata ecotourism yang mampu mengantarkan
Banyuwangi meraih sejumlah penghargaan bergensi dari dunia
internasional.
“Bagi Banyuwangi pariwisata tak semata membangun obyek wisata, namun
lebih pada konsolidasi behavior masyarakat kepada lingkungan dan orang
yang datang,” ujar Bupati Anas.
Setelah melihat sejumlah layanan publik, mereka mengaku sangat
mengapresiasi hasil pembangunan Banyuwangi. Mereka pun berjanji akan
terus mendukung segala pembangunan insfrastruktur yang belum tuntas.
Bahkan, mereka berencana untuk ikut memperbesar pelayanan bandara
Blimbingsari.
“Saya melihat Banyuwangi ini sangat hebat, perlu saya komunikasikan
dengan angkasa pura untuk ikut bantu service atau penambahan
penerbangan. Karena saya lihat okupansin penumpang yang ingin ke
Banyuwangi cukup banyak,” pungkas Nurhayati mengakjiri kunjungannya.
(Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar