Mendukung sektor pertanian yang menjadi tulang
punggung perekonomiannya, Pemkab Banyuwangi menganggarkan infrastruktur
fisik pendukungnya senilai Rp 176 miliar pada 2016. Anggaran itu
diperuntukkan membangun 13 embung, 137 kilometer irigasi, tujuh bendung,
hingga (tempat penampungan air) di sungai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, tahun ini pihaknya
membangun 13 embung di daerah yang berpotensi kekurangan air. Embung ini
berfungsi menampung kelebihan air saat musim hujan, di mana air yang
tertampung akan digunakan sebagai sumber irigasi pertanian warga
setempat.
”Dengan embung-embung ini, daerah
yang potensi rawan kekurangan air akan tetap bisa melakukan aktivitas
pertanian saat musim kemarau. Lokasinya antara lain di Kecamatan
Kalipuro, Songgon, Kalibaru dan Tegaldlimo yang sering kesulitan air
saat musim hujan selesai,” kata Guntur.
Selain embung, lanjut Guntur, juga
akan dibangun tujuh bendung. Tujuannya untuk menaikkan debit air sungai
agar bisa dialirkan ke daerah irigasi. ”Bendung ini akan dibangun di
sungai-sungai besar yang tersebar di seluruh Banyuwangi, yaitu di
Kecamatan Pesanggaran, Purwoharjo, Tegaldlimo, Srono, Siliragung, dan
Kabat,” imbuh dia.
Adapun untuk saluran irigasi, lanjut
dia, Pemkab Banyuwangi akan membangunnya sepanjang 137 kilometer.
Rinciannya 120 Km saluran irigasi tersier; 5 Km saluran irigasi sekunder
dan 12 kilometer saluran irigasi primer. ”Sejak 2010, telah dilakukan
pembangunan dan revitalisasi irigasi di Banyuwangi sepanjang lebih dar
1.000 kilometer jaringan,” kata dia.
Tak hanya itu, untuk menjaga
ketersediaan air tetap melimpah saat musim kemarau, tahun ini Pemkab
Banyuwangi juga akan membangun long storage (tampungan air yang
panjang di sungai-sungai). ”Ini adalah solusi untuk menahan limpahan
air sungai agar tak langsung terbuang ke laut. Sehingga ketika musim
hujan sungai tidak kering, sekaligus bisa digunakan untuk budidaya
perikanan air tawar. Kami akan memulai pembangunannya dari daerah hulu,
seperti Kecamatan Licin dan Songgon,” ujar Guntur.
Guntur berharap pada tahun ini
produktivitas pertanian bisa meningkat seiring dengan pembangunan
infrastruktur fisik yang mendukung sektor ini. ”Apalagi Waduk Bajul Mati
sudah beroperasi yang bisa mengairi lahan persawahan di Kecamatan
Wongsorejo hingga 1.400 hektare. Ini tentunya sangat menunjang
ketersediaan air untuk pertanian," pungkas Guntur. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar