Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengunjungi
Banyuwangi, Minggu (27/3). Kunjungan kerja ini bertujuan meninjau Taman
Nasional (TN) Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, menyusuli
ditetapkannya kawasan tersebut sebagai Cagar Biosfer dunia oleh
Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa
(The United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization/UNESCO).
VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=boBSr88tXH0
Setiba di Banyuwangi, Menteri Siti Nurbaya langsung menuju TN Alas
Purwo. Dalam perjalanan yang hampir dua jam tersebut, Siti Nurbaya
terpesona dengan beragam potensi keindahan alam yang terdapat di Alas
Purwo.
Destinasi pertama yang dituju adalah Sadengan. Sadengan adalah padang
savana tempat habitat banteng, rusa dan beberapa hewan liar lainnya.
Saat berada di Sadengan, Siti yang kagum keindahan padang savana ini
langsung berjanji akan mengembangkan kawasan ini.
Siti Nurbaya pun akan segera berkoordinasi dengan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Kementerian Pariwisata untuk memaksimalkan potensi
Alas Purwo. Bentuk kordinasi tersebut adalah dengan menyiapkan
pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata. “Kita
akan segera berkoordinasi dengan kementerian PU dan kementerian
pariwisata untuk pembangunan infrastruktur jalan, spring water dan
pengembangan wisatanya,” papar Siti Nurbaya.
Cagar Biosfer Blambangan meliputi kawasan seluas
678.947,36 Ha yang terbagi ke dalam 3 zona yaitu area inti seluas
127.855,62 Ha yang meliputi 4 kawasan konservasi terdiri atas 3 Taman
Nasional (TN Alas Purwo, TN Baluran, dan TN Meru Betiri) dan satu Cagar
Alam Kawah Ijen; zona penyangga seluas 230.277,4 Ha; dan area transisi
(320.814.34 Ha).
Penetapan ini dilakukan pada sidang International
Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO
ke28 di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret 2016 lalu. Lebih lanjut, Siti
menjelaskan, bahwa pola pembangunan infrastruktur dan pengembangan
pariwisata akan tetap memperhatikan aturan yang berkaitan dengan wilayah
konservasi. “Agenda konservasi kan tidak hanya pelestarian lingkungan,
tapi peningkatan ekonomi dan pariwisata perlu untuk dikembangkan,”
ungkap Siti. “Aturan-aturan tentang konservasi jelas kita perhatikan.
Pengembangannya tetap berkelanjutan,” imbuhnya.
Rencana pengembangan TN Alas Purwo, menurut Siti,
merupakan rencana kedua setelah sebelumnya di pengembangan potensi
ekonomi dan pariwisata di TN Ujung Kulon. “Tujuh bulan yang lalu, kita
mulai mengembangkan (ekonomi dan wisata) di Ujung Kulon. Sekarang kita
menjajaki di Alas Purwo ini,” aku Siti.
Tak banyak taman nasional mendapat perhatian untuk
pengembangan ekonomi dan pariwisata seperti di TN Alas Purwo. Dari
sekitar 51 taman nasional di seluruh Indonesia, hanya dua taman nasional
yang baru akan dikembangkan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan
Hidup tersebut. “Ada 51 taman nasional di seluruh Indonesia. Namun
karena keterbatasan dana, tak bisa semua dibangun,” ungkap Siti.
Sebagaimana diketahui, Alas Purwo menyimpan potensi
keindahan alam dan budaya yang luar biasa. Selain padang savana Sadengan
dengan keanekaragaman fauna langkanya, Alas Purwo juga menyimpan
keindahan pantai yang luar biasa. Salah satunya adalah pantai Plengkung
yang menjadi surga para peselancar dunia. Keberadaan Pura Alas Purwo dan
gua di kawasan Alas Purwo juga menjadi daya tarik kunjungan wisata
spiritual.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
menyambut positif rencana menteri Siti Nurbaya untuk membangun
infrastruktur di TN Alas Purwo. “Selama ini banyak wisatawan yang
komplain dengan kondisi jalan yang rusak menuju Pantai Pelengkung dan
Alas Purwo ini. Tapi kewenangan izin untuk membangun berada di
kementerian kehutanan. Jadi, kita senang dengan rencana bu menteri (siti
nurbaya) yang akan membangun infrastruktur disini,” ungkap Anas.
Banyuwangi sendiri sedang getol-getolnya untuk
membangun ecotourism, wisata alam berbasis ekologi. Pantai Pelengkung
yang berada di kawasan TN Alas Purwo ini merupakan bagian dari triangle
diamond pariwisata andalan Banyuwangi selain Kawah Ijen dan Sukomade.
Sebelum meninggalkan Alas Purwo, Siti Nurbaya menyempatkan diri untuk
melakukan pelepasan tukik di Pantai Pancur yang juga berada di kawasan
TN Alas Purwo. (humas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar