Meningkatkan kapasitas desa, Pemkab Banyuwangi memanfaatkan dana desa untuk belanja bandwidth.
Tidak hanya digunakan untuk belanja infrastruktur fisik saja, tiap desa
akan mengalokasikan belanja infrastruktur IT tersebut untuk kemudahan
akses internet.
"Biar anggaran desa tidak hanya untuk bangun infrastruktur fisik
saja, seperti plengsengan dan jalan. Namun akses internet ini juga
penting untuk mempermudah warga. Internet ibarat jembatan yang
menghubungkan kita dengan dunia global," kata Anas saat meninjau balai
Desa Kampung Anyar, Glagah Banyuwangi Senin (21/3).
Pada 2015, Kabupaten Banyuwangi menerima anggaran program dana desa
dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
sebesar Rp 59,8 miliar untuk 189 desa.
Dikatakan Bupati Anas, belanja pita lebar ini juga untuk menyokong
program Smart Kampung. Program itu bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat yang tinggal di desa agar akrab dengan teknologi informasi.
Lewat program ini, diharapkan infrastruktur IT yang dibangun akan
mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
"Warga yang akan surat kependudukan tidak perlu jauh-jauh ke kota.
Contohnya bila selama ini mengurus Surat Keterangan Miskin untuk
pengurusan BPJS harus datang ke kantor pemda, maka dengan program ini
warga cukup mengurusnya dari desa karena online," kata Bupati Anas.
Ditambahkan dia, untuk mendukung program ini balai desa pun akan
dijadikan pusat aktivitas warga. balai desa sebagai pusat pembelajaran
dan kebudayaan desa tersebut.
"Anak-anak yang pulang sekolah bisa les kesenian atau kursus bahasa
di sini, mengerjakan PR pun di balai desa karena ada internetnya.
Harapan kami, balai desa bisa berfungsi pula sebagai rumah kreatif
warga," ujar Anas.
Selain meninjau Desa Kampung Anyar, Anas juga berkunjung ke Kantor
Desa Tamansari yang menjadi pilot project smart kampung Kecamatan Licin.
Anas ingin melihat kesiapan perangkat IT dan infrastruktur untuk
menunjang peningkatan pelayanan publik dan peningkatan SDM masyarakat.
"Sebelum resmi jalan, software (perangkat lunak) dan hardware
(perangkat keras) penunjang smart kampung harus kita tuntaskan. Kami
ingin agar melalui jaringan teknologi informasi, warga desa bisa
mempromosikan potensi wilayahnya," pungkas Anas. (humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar