Semua potensi destinasi wisata terus dioptimalkan
Kabupaten Banyuwangi. Sebagai daerah yang kini menjadi destinasi wisata
favorit, Banyuwangi mulai menambah jumlah destinasi. Salah satu yang
terbaru adalah Pantai Cemara, sebuah pantai dengan hutan cemara yang
lebat dan menjadi tempat konservasi penyu.
”Ini model wisata pantai berbasis konservasi. Pemkab
Banyuwangi tahun ini juga mulai mencicil pembangunan infrastruktur
penunjangnya, seperti akses jalan masuk, penataan lansekapnya, promosi,
dan sebagainya. Saya sudah cek kemarin apa saja keperluannya. Secara
bertahap kami kerjakan sampai tahun depan,” kata Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas.
Pantai Cemara berada di kelurahan Pakis, Kecamatan
Banyuwangi, atau hanya tiga kilometer dari pusat kota. Sesuai namanya,
pantai ini ditumbuhi ribuan pohon cemara udang di sepanjang bibir
pantainya. Pantai ini dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Pantairejo yang didampingi oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi.
Ketua KUB Pantairejo M. Muhyi mengatakan, terdapat
16 ribu pohon cemara udang yang tumbuh di lahan seluas 9 Hektar. ”Dulu
kami menanam 18 ribu, yang hidup sekitar 16 ribu. Vegetasi ini
membentang sepanjang 2,5 kilometer,” jelas Muhyi.
Bukan sekadar menjadi jujugan tempat rekreasi,
pantai ini menjadi pusat konservasi penyu. Di bawah pohon-pohon cemara,
penyu mendarat untuk bertelur. Puncak intensitas masa bertelurnya penyu
di sana berkisar antara bulan Maret hingga April.
”Saat ditemukan, telur-telur penyu itu nantinya akan dipindah ke tempat penangkaran,” Muhyi.
KUB Pantairejo telah melepas ribuan ekor anak penyu sepanjang tahun
2015. ”Tahun lalu kami telah melepas 2.350 ekor anak penyu," tukas
Muhyi. Tak ayal, usaha pelestarian penyu tersebut
menarik minat beberapa universitas untuk melakukan penelitian. Tidak
hanya kampus setempat seperti Politeknik Banyuwangi, Unair Kampus
Banyuwangi, maupun Universitas 17 Agustus, tapi juga beberapa kampus
luar daerah, seperti Universitas Brawijaya Malang dan Universitas
Jember.
Selama dua tahun terakhir, Pantai Cemara juga mulai
menjadi lokasi alternatif rekreasi. Suasananya yang rindang dan nyaman
untuk bersantai menjadi daya tarik tersendiri wisatawan.Melihat
potensi yang ada, KUB Pantairejo berinisiatif mengelolanya dengan baik.
Kelompok masyarakat tersebut mulai membuka warung-warung makanan.
”Hasilnya selain kepentingan pengelolaan pantai, juga untuk para relawan
pengelola yang berjumlah sekitar 21 orang. Cukup banyak petugasnya,
karena memang pengunjungnya mulai meningkat kian hari,” ungkap Muhyi.
Dengan intensitas pengunjung yang makin tinggi tiap
pekannya, KUB mulai membagi area hutan tersebut menjadi dua zona. Selain
zona umum yang bisa dimasuki pengunjung secara bebas, juga ada zona
inti untuk memproteksi area tempat penyu bertelur. "Hanya orang mendapat
izin yang bisa masuk zona inti," tegas Muhyi.
Melihat perkembangan vegetasi di Pantai Cemara
tersebut, Bupati Anas mengatakan akan mengembangkan pantai tersebut
menjadi salah satu hutan kota Banyuwangi. ”Memungkinkan sekali akan kita
bentuk daerah pantai ini sebagai hutan kota. Ini akan menjadi wisata
bahari yang hijau," ujar Anas.
Anas sangat mengapresiasi konsep wisata yang berbasis lingkungan dan
berawal dari inisiatif warga ini. "Ini menarik. Karena kita tidak perlu
membuat dari awal. Masyarakat telah bergerak terlebih dahulu dari awal.
Tinggal meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pengunjung. Soal
menjaga kebersihan, misalnya," pungkas Anas. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar