Untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para wisatawan, para
penyelamat wisata pantai (lifeguard) di Kabupaten Banyuwangi
ditingkatkan kompetensinya. Sebanyak 25 lifeguard yang bertugas di
pantai-pantai yang ada di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Jva" itu
baru saja dipilih untuk menjalani pelatihan khusus.
"Pekan lalu baru saja selesai kami latih khusus bersinergi dengan
Kementerian Pariwisata. Instrukturnya juga sangat berkompeten," ujar Plt
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda.
Bramuda mengatakan, para lifeguard yang dilatih adalah mereka yang
biasa bertugas di pantai-pantai di Banyuwangi. Selain itu, dari sejumlah
sungai yang dikembangkan menjadi destinasi arung jeram. Di antaranya
dari operator wisata Bangsring Boat, Pantai Boom, Waduk Sidodadi,
Bangsring Underwater, Sungai Badeng, Pantai Mustika, Teluk Banyu Biru,
dan wisata Mangrove Bedul.
Peningkatan kompetensi ini diharapkan dapat mendongkrak kualitas
pelayanan di destinasi wisata pantai. Semakin lifeguard terlatih dan
kian kompeten, mereka bisa dengan sigap melaksanakan tugas penyelamatan
jika ada kejadian yang tidak diinginkan.
"Ini bagian dari upaya kami memberi kenyamanan kepada wisatawan.
Berwisata di pantai-pantai yang ada di Banyuwangi untuk senang-senang
sekaligus nyaman dan aman," kata Bramuda.
Bramuda merinci, para lifeguard itu dilatih tentang penanganan korban
tenggelam, menangani korban yang terkena sengatan ubur-ubur, dan
jenis-jenis penyelamatan lainnya. Mereka juga dibekali teknik diving,
snorkeling, hingga penggunaan speed boat.
"Peningkatan kompetensi semacam ini masih terus kami lakukan. Juga
akan ada sertifikasi. Dua bulan ke depan ada seratus pelaku pariwisata
di Banyuwangi yang bakal mulai dididik Sekolah Tinggi Pariwisata Bali.
SDM adalah penunjang sektor pariwisata selain kekayaan alam dan budaya.
Jadi masalah SDM pariwisata ini juga perlu diperhatikan," pungkas
Bramuda. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar