Ajang promosi wisata Banyuwangi Festival 2016 yang bakal berlangsung mulai Maret sampai Desember 2016 diawali dengan perhelatan . Parade dari bahan daur ulang tersebut bakal digelar 20 Maret mendatang di Pantai Boom dengan mengusung tema besar.
“Festival ini kembali kita suguhkan karena memang unik dan berbeda. Tidak hanya fashion mainstream yang kita tampilkan, tapi pemilihan bahan recycle juga kita
wajibkan sebagai upaya menggugah kepedulian pada lingkungan. Plastik
menjadi tema utama seiring dengan keinginan kita semua untuk terus
mengurangi sampah plastik,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Selama
ini, banyak masyarakat yang belum memahami cara memanfaatkan sampah
yang bisa didaur ulang, seperti kertas atau plastik. Padahal dengan
sedikit sentuhan kreativitas, sampah bisa menjadi produk baru yang
memiliki nilai ekonomi.
Kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Arief Setiawan menambahkan, lewat ajang
tersebut, pihaknya bersama-sama masyarakat dan wisatawan ingin
menunjukkan bahwa sampah juga bisa disulap jadi produk baru yang
bernilai seni dan ekonomi. ”Kita kemas dalam even fashion agar
masyarakat khususnya anak muda lebih tertarik untuk berpartisipasi dan
terlibat dalam kreasi daur ulang,” ujar Arief.
Dia
menjelaskan, peragaan busana dari bahan daur ulang yang digagas Pemkab
Banyuwangi ini berbeda dan jauh lebih ramah lingkungan dari acara serupa
di tempat lain.
“Acara ini kita bikin beda, selain menyuguhkan hiburan, ini juga sebagai sarana kami menggaungkan recycling life style.
Bahkan, pada peragaan busana daur ulang yang sudah kita gelar dua kali
sejak tahun lalu ini, para wisatawan dan masyarakat yang datang juga
diajak untuk meminimalisasi produksi sampah. Ini sebagai edukasi bagi
masyarakat untuk mengurangi sampah,” kata Arief.
Ajang
ini, lanjut dia, akan diikuti oleh ratusan peserta, mulai dari pelajar
TK, mahasiswa, hingga kalangan umum. Mereka akan beradu kreativitas
mendesain pakaian hasil daur ulang dari bahan sampah plastik, lalu
menampilkannya di amphitheatre yang terletak tepat di bibir
Pantai Boom. "Proporsinya 70 persen berbahan plastik dan 30 persen bahan
lain yang harus tetap merupakan bahan daur ulang," ujar Arief.
Selain dari sisi peserta, tempat penyelenggaraan acara juga akan disulap menjadi catwalk megah yang unik. Panggung catwalk akan dihiasi dengan pernak-pernik yang mayoritas terbuat dari bahan-bahan daur ulang plastik.
Kursi
undangan para penonton juga akan terbuat dari ban bekas yang disulap
menjadi tempat duduk cantik. “Kita akan tunjukkan bahwa sampah bisa
menjadi aksesoris yang menarik bila kita mempunyai niat untuk
memanfaatkannya," jelas Arief.
Kreasi
seperti ban bekas yang bisa dijadikan tempat duduk itu juga bakal
diperkenalkan untuk diproduksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
yang ada di Banyuwangi. Sehingga, ketika wisatawan dan masyarakat luas
melihat hasilnya saat peragaan busana itu berlangsung, mereka bisa
membelinya di UMKM yang memproduksinya. ”Acara ini sekaligus untuk
semakin mempromosikan Pantai Boom, destinasi wisata pantai yang dalam
dua atau tiga tahun mendatang bakal dilengkapi dermaga kapal pesiar.
Dermaga itu saat ini dalam proses pembangunan,” pungkas Arief. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar