Jelang hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938, beberapa pura yang ada di Banyuwangi Jawa Timur mulai menyiapkan ogoh-ogoh.
Disejumlah
pura yang ada di Banyuwangi, ogoh - ogoh yang dibuat, sudah hampir
jadi ,dan sebagian besar menyerupai raksasa sebagai representasi bhuta
kala atau angkara murka.
Salah satu Umat Hindu yang berada didesa
Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Budi, (8/3/2016)
mengaku, ogoh - ogoh yang dibuat didesanya sudah hampir jadi, dan
menghabiskan dana sekitar lima juta rupiah, yang diperoleh dari iuran
umat hindu yang ada diwilayah setempat.
VIDEO Prwhrjo =https://www.youtube.com/watch?v=RJVgoDZxjms
Video Smber Sewu = https://www.youtube.com/watch?v=zYpIWPPcF38
"Dana yang terkumpul
hasil iuran umat mencapai 5 juta, dan dana itu kita buatkan ogoh - ogoh
seperti ini," ungkap Budi,(8/3/2016)
Budi menambahkan
menambahkan pawai ogoh - ogoh tersebut digelar sebagai ritual untuk
menetralisir sifat negatif manusia dan alam menjelang datangnya tahun
baru Saka 1938.
"PDwai ogoh - ogoh dan kemudian membakarnya
merupakan simbul peleburan sifat negatif, sebelum umat Hindu melakukan
tapabrata Nyepi," tambah Budi.
Ogoh - ogoh tersebut akan diarak
keliling didesa pada Selasa malam (8/3/2016), dan pawai ogoh - ogoh yang
paling besar dan meriah akan di gelar di Pura Agung Blambangan
Kecamatan Muncar, Banyuwangi, karena Pura tersebut merupakan Pura
terbesar di Banyuwangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar